- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Mataku sembab dan kepalaku terasa berat. Masih membekas sisa tangisku tadi malam. Kupaksakan diri untuk bangun, aku harus segera mandi dan segera berangkat. Hari ini ada pelajaran akuntansi. Pelajaran yang tak menggunankan ilmu hafalan ini sering membuatku pusing karena harus menghitung uang yang hanya ada dalam bayangan. “kamu kenapa din?” tanya ayu heran melihat mataku yang sembab. Aku hanya diam dan menunduk. “maafkan aku yu yang belum bisa menceritakan semua ini padamu, aku masih butuh waktu untuk menenangkan hatiku yang hancur” gumamku dalam hati. Aku merasa sangat bersalah, tapi aku belum siap mengatakan apa yang terjadi. Pagi ini aku berangkat terlalu pagi, keheningan masih terasa. Kulangkahkan kakiku menuju taman sekolah, duduk di bangku dekat mawar merah, kupandang mawar tersebut, indah namun banyak duri yang siap melukai. “ini hati bukan batu” jelas sekali kata itu terdengar di telingaku, kata yang tak pernah aku duga sebelumnya, yang tak pernah aku sangka Bagas akan meng