Langsung ke konten utama

Nestapa

Aku mencintainya
Akankah aku bahagia saat melihatnya bahagia?
Tapi bagaimana jika kebahagiaan itu melukai hati ini
Akankah aku masih tetap bahagia saat melihatnya tertawa bersama cintanya
Kurasa tidak
Tapi apa hakku untuk cemburu
Atas dasar apa aku tak menerima semua itu
Sedangkan cinta ini tak terbalas
Rindu ini tak terobati
Sesak hati menahan semua ini
Menghadapi dunia yang fana
Takdir yang selalu menguji, dan
Keberuntungan yang tak pernah berpihak
Lelah aku menunggu
Bersama harapan yang tak kunjung sirna
Lelah aku menunggu
Bersama rindu yang terus megiba

           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporann PLP 1

 LAPORAN INDIVIDU   PELAKSANAAN PLP 1  DI SMAN 1 BLEGA DISUSUN OLEH : Mutmainnah (1734411027) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2019 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN INDIVIDU PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP 1) DI SMAN 1 BLEGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Oleh Mutmainnah (1734411027)          Bangkalan 15 Februari 2019 Dosen Pembimbing Lapangan Moh. Affaf, M.Si   NIDN : 0721078802 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami dalam penyelesaian laporan PLP 1, sehingga PLP 1 kami selesai dengan baik dan lancar. Dalam PLP 1 kami ini telah kita susun dengan maksimal dengan kerjasama dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kita menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam pembuatan laporan PLP 1 in

Sahabat dan Cinta

Mataku sembab dan kepalaku terasa berat. Masih membekas sisa tangisku tadi malam. Kupaksakan diri untuk bangun, aku harus segera mandi dan segera berangkat. Hari ini ada pelajaran akuntansi. Pelajaran yang tak menggunankan ilmu hafalan ini sering membuatku pusing karena harus menghitung uang yang hanya ada dalam bayangan. “kamu kenapa din?” tanya ayu heran melihat mataku yang sembab. Aku hanya diam dan menunduk. “maafkan aku yu yang belum bisa menceritakan semua ini padamu, aku masih butuh waktu untuk menenangkan hatiku yang hancur” gumamku dalam hati. Aku merasa sangat bersalah, tapi aku belum siap mengatakan apa yang terjadi. Pagi ini aku berangkat terlalu pagi, keheningan masih terasa. Kulangkahkan kakiku menuju taman sekolah, duduk di bangku dekat mawar merah, kupandang mawar tersebut, indah namun banyak duri yang siap melukai. “ini hati bukan batu” jelas sekali kata itu terdengar di telingaku, kata yang tak pernah aku duga sebelumnya, yang tak pernah aku sangka Bagas akan meng

Tak Perlu Mendua

Jika kau bosan bersamaku dan berniat mencari yang lain Tak perlu mempertahankan ku dan memutuskan untuk mendua Aku akan pergi dengan suka rela Aku akan pergi Jika benar rasa itu tak lagi milikku Aku akan pergi Jika rindu itu tidak lagi menjadi alasanmu Jangan lagi berdebat Tak perlu kau jadikan pertentengkaran itu sebagai alasanmu untuk mendua